Workshop teknologi gasifikasi dan teknologi informasi untuk UMKM di Kabupaten Lamongan.
Bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sambil meningkatkan kualitas produk mereka. Para pelaku UMKM menggunakan teknologi yang efisien dalam penggunaan energi dan pengurangan limbah, dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Sebagai hasilnya, mereka telah meningkatkan daya saing produk mereka sementara tetap menjaga keberlanjutan lingkungan sekitarnya.
Motivasi Kegiatan Ini Adalah Untuk Mengelola Sampah Organik di Masyarakat
Kegiatan dalam studi ini mengevaluasi dua hal yang akan dikaji. Bagian pertama adalah sebuah analisis kuantitatif yang akan mengungkapkan bagaimana proses gasifikasi bisa dioptimalkan sebagai menjadi media pengovenan jajan wingko, sekaligus juga untuk menghasilkan beberapa kemanfaatan gas sintetik yang dihasilkan oleh proses gasifikasi. Sedangkan pada bagian kedua akan mengevaluasi bagaimana tanggapan dan sikap masyarakat pengerajin jajan wingko di desa Babat Lamongan terhadap penggunaan teknologi gasifikasi untuk proses produksi jajan wingko babat.
Apa itu Wingko Babat?
Wingko Babat adalah jenis kue atau jajanan tradisional yang terbuat dari campuran beras ketan, gula, dan santan yang pembuatannya melalui proses pengovenan. Jajanan ini dikenal khas dari Babat akan tetapi juga dikenal sebagai jajanan asli kota Semarang. Jajanan wingko ini banyak diproduksi oleh pengerajin makanan tradisional disekitar Lamongan sampai dengan Semarang.
Makanan Wingko
Proses Pembuatan
Pengkajian ke Masyarakat
Proses Pembuatan Wingko
Pada proses pengovenan jajan wingko secara tradisional yang bertujuan mematangkan adonan kue wingko memerlukan proses pembakaran kayu bakar sebagai bahan bakar yang secara fisis akan menghasilkan emisi gas CO2. Proses ini meningkatkan jumlah emisi CO2 di atmosfir yang dapat menyebabkan pemanasan global.
Sekilas Tentang Gasifikasi
Proses gasifikasi secara saintifik didefinisikan sebagai suatu proses konversi termokimia di mana bahan bakar padat, cair, atau gas diubah menjadi gas sintetis yang dikenal sebagai “syngas” (singkatan dari synthesis gas). Proses ini melibatkan reaksi kimia pada suhu tinggi di lingkungan dengan oksigen terbatas atau tanpa oksigen. Proses tersebut menghasilkan gas yang kaya akan karbon monoksida (CO), hidrogen (H2), dan gas-gas lainnya.
Gas yang dihasilkan dari proses gasifikasi lebih cenderung untuk menghasilkan gas CO (gas karbon monoksida) daripada gas CO2 (gas karbon dioksida). Hal ini sangat menarik, karena proses ini dapat digunakan untuk mengubah zat organik menjadi energi melalui proses pembakaran yang menghasilkan lebih sedikit gas CO2 bila dibandingkan dengan proses pembakaran biasa atau terbuka pada proses tradisional. Gas sintetik yang dihasilkan dari proses gasifikasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk proses industri, dalam hal ini adalah proses pengovenan jajan wingko babat.
Kegiatan dalam studi ini mengevaluasi dua hal yang akan dikaji:
- Bagian pertama adalah sebuah analisis yang mengungkapkan bagaimana proses gasifikasi bisa dioptimalkan dalam menurunkan emisi gas CO2 serta dapat membantu masyarakat pelaku UMKM untuk mendapatkan bahan bakar yang bersih.
- Bagian kedua mengevaluasi bagaimana tanggapan dan sikap masyarakat pelaku UMKM di Kabupaten Lamongan terhadap penggunakan teknologi Artificial Intelligent (AI) dalam membatu pemasaran dan pengembangan usaha UMKM mereka
Dokumentasi
Kegiatan Kami
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.